Alkisah di sebuah tempat yang bisa dinamakan padang pasir, terlihatlah beberapa pemuda sedang melakukan perjalanan. Ya walaupun kalau diperhatikan lagi tak semuanya pemuda. Beberapa pemuda tadi melakukan perjalanan untuk menyelesaikan misi mulia mereka, misi yang hanya mereka yang bisa menyelesaikannya.
Perjalanan itu dimulai pada temaram malam, dan hanya
ditemani 2 sumber cahaya dari senter mungil serta bintang. Masa pencarian yang
cukup panjang menelusuri lembah, bukit, rawa, bekas sungai, bahkan pasir hisap.
Sangat mengerikan bukan kalau dibayangkan? begitulah mereka membayangkannya
diawal. Bagaikan berada di grand canyon yang mempunyai pasir hisap.
Beberapa pemuda ini sempat gugur, namun karena mengemban
misi yang mulia perjalanan pun dilanjutkan. Sekali lagi beberapa pasir hisap
serta jurang berhasil dilewati, walaupun sempat terperosok tapi tak sampai
guling-guling seperti di anime-anime.
Ditengah guyuran sinar dari bintang pemuda-pemuda tadi
melangkahkan kakinya setapak demi setapak mendekati tujuan mereka. Walaupun
banyak kilatan cahaya dikanan kiri, mereka tak menghiraukannya, dan terus maju
kedepan. Tanpa api, tanpa peta, serta tanpa pengalaman. Niat suci merekalah
yang membuat mereka bertekat untuk segera menyelesaikan misi mulia mereka.
Dan akhirnya menjelang subuh mereka telah berhasil
menaklukkan jurang serta pasir hisap yang menghadang mereka, dengan refleks
serta koordinasi yang sigap pasir itu pun bukan halangan.
Setelah istirahat untuk mendirikan sholat, perjalanan
dilanjutkan…
Sekarang mulai banyak personel yang berguguran, namun ada
beberapa pangeran berkuda rela membagi kudanya untuk mendukung perjalanan
mereka selanjutnya. Yah walaupun lewat penawaran yang sengit untuk menentukan
harga. Setelah harga dinyatakan sah, pangeran itu pun mengantarkan beberapa
personel untuk mencapai puncak.
Dan akhirnya. . .
Perjalanan masih berlanjut. Masih banyak tanjakan dan
rintangan yang harus ditaklukkan.
Dan akhirnya lagi. . .
Perjalanan terhenti oleh beberapa kilatan cahaya, atau zaman
sekarang sering dibilang lampu blitz.
Dan akhirnya lagi lagi . . .
Kilatan itupun terus menghantui mereka. Yah begitulah
panjangnya rintangan yang mereka hadapi untuk mencapai puncak kejayaan.
Mulai terlihat aura kepuasan terpancar dari para pemuda tadi
setelah berhasil menyelesaikan misi mulia mereka, setelah menempuh perjalanan
yang cukup melelahkan.
Dan akhirnya, poto-poto untuk kesekian kalinya.
Ini kisah nyata yang diambil dari perjalanan ke bromo oleh beberapa anak FLP bareng saya, yang nulis nih cerita.
Like this post. Btw acara apa? *unidentified the taget from this journey
ReplyDeleteHahaha cerita ngambang ini, buatnya sambil tidur
ReplyDeleteAcara entah acara apa mbake, rihlah mungkin. :D
atau bisa dibilang acara poto2.