Santun please

Don't judge the book, just from it's cover. Seringkali kita manusia melalaikan yang namanya hormat dan santun, apalagi dengan teman akrab. Baik dalam berbicara maupun bertingkah.

Santun dan hormat itu bukan hanya pada berprasangka baik dalam satu sisi saja. Melainkan berprasangka baik pada segala penjuru, yang akhirnya mengharuskan bersikap dan berkata santun dan hormat. Karena kita tak tahu apa yang hanya dia dan Allah yang tahu.

Mungkin saya sering marah dengan hal ini. Dan lebih marah ketika kita sudah asal judge orang, eh ditambah hinaan. Itu masih tak apa, tapi sampai-sampai sok menasehati yang padahal inti masalahnya bukan disitu. Kita sedang punya 10 lubang di halaman belakang, eh kita dinasehati suruh menutup lubang dekat pintu depan rumah, mana ada lubang?

Jadi tolong please, lebih baik diam atau berbicara santun dan hormat saja. Kepada siapapun itu. Karena persepsi kita beda dengan orang lain. Kondisi kita beda dengan orang lain. Standar kita beda dengan orang lain.

About the Author

muchtarps

Author & Editor

Mobile developer muda. Kadang berubah menjadi batman pada malam hari. Siang harinya berubah juga kalau lagi mood. Bekerja di bawah naungan bos dermawan dan rendah hati. Yaitu saya sendiri.

0 comments:

Post a Comment



 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com