Operasi Rahasia Pengintipan

Gubrak glethak klempyang...

"Oi oi oi nyantai coy, kaya kucing yang ngeliat preman aja. Kalau mau ngintip itu harus profesional, harus sesuai SOP. Paham gak lu?"

"Oooo... oke-oke."

Sekarang ganti Markolet yang menjadi leader dalam operasi rahasia pengintipan, dia ingin menunjukkan keseniorannya kepada anak didiknya. Agar ilmunya bisa menurun katanya.

Yah tapi ternyata sama saja, walaupun Markolet bertutur tentang SOP teknik mengintip tetap saja grusak-grusuk juga. Malah napasnya sudah ngos-ngosan dulu. Ya namanya juga nafsu, akhirnya ember gedhe melayang ke arah Markolet dan muridnya dengan kecepatan satu per sepuluh kecepatan lari mereka. Apa mau dikata, karena secara perhitungan sudah mustahil menghindar, di-ikhlaskanlah kepala mereka menjadi tumbal. Plethak... eh salah grumbyang...

"Hahaha hujan di mana let tadi? kamu sampai basah kuyup gitu"
"Asem... jangan sok lugu deh ndul, kamu juga ngintip kan tadi diseberang? pake acara bawa teropong lagi"
"Nyahaha itu namanya pengalaman bung, aku kan sudah pernah ketahuan juga. Ya belajar dari pengalaman dong coy."

Dan obrolan mereka bertiga pun berlanjut pada sharing pengalaman serta rapat strategi bagaimana mengintip dengan baik dan benar.

Petuah dari Markolet bahwa semua itu butuh proses, dalam setiap perjalanan dalam proses pasti akan menemukan pengalaman, strategi, hikmah. Ambil langsung, jangan sampai mubadzir coy. Proses itu perlahan, naik setahap demi setahap, maka dari itu sabar dalam menjalaninya sangat perlu, jangan dikalahkan oleh nafsu. Dan yang sangat utama adalah syukur. Syukuri sudah seberapa lama kamu bisa mengintip sebelum digethok pakai gayung, indah bukan? Atau jikalau kau belum berhasil juga namun sudah kena getahnya... SOKOOORR!!!


 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com