[Audiobook] Guruji - Dewi Lestari

Dewi 'Dee' Lestari
Mari kita rayakan kembali eranya orang-orang pemalas. Orang yang malas membaca buku. :D
Tapi mari kita rayakan juga eranya teknologi. Di mana semua orang, bagaimanapun keadaannya bisa menikmati cerita.

Kali ini saya menceritakan kembali dalam bentuk audiobook salah satu karya Dewi 'Dee' Lestari, Guruji. Cerpen yang berada dalam Madre - kumpulan cerpen. Kenapa tak memilih Madre? Bukankah lebih asyik? Saya lagi malas membaca cerpen panjang, apalagi Madre. Berapa kali cerpen normal itu? Haha. Maka dari itu kita mulai dengan Guruji saja. Nanti kita sambung dengan Madre.

Bagi yang belum tahu, Guruji adalah cerpen berlatar belakang ilmu-ilmu meditasi. Menceritakan kisah cinta seorang yang mempelajari ilmu meditasi. Bagaimanapun endingnya, inilah Dee. Mengalir lembut di mulut dan tenggorokan. Tanpa sadar, cerita sudah habis.

Berikut ceritanya.


[Audiobook] Sehadapan - Ai El Afif



Sekali waktu kau harus tahu. Cermin, kaca jendela, keramik cerlang kan menampakkan rupamu. Ingat cairan pahit yang kau tuangkan? Aku kembali. Telah mengasah kuku dan dua taring kelabu. Kita sehadapan. Moga kau kisut!

* * *

Pekat. Kental. Selalu menjadi aroma cerpen-cerpen karya Ai El Afif. Meski kita simpan bertahun-tahun. Karya tersebut masih renyah dikunyah lagi. Salah satunya adalah Sehadapan. Karya ini sudah lama lahir. Dan 2010 berhasil menyabet juara 1 LMCR Kategori C.

Bercerita tentang dendam seorang perempuan yang telah ditelantarkan dan dibunuh. Namun sebenarnya ada beberapa cerita lain di dalamnya. Salah satu menurut saya. Sehadapan bercerita tentang kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Bagaimanapun orang lain menyebut anak itu. Hubungan ibu-anak ada jauh di atas kata-kata itu. Meski goyah sesaat.

Karya ini juga menganjurkan para penulis, jangan sampai kita boros kata. Coba saja hapus satu paragraf, atau hapus sebagian kalimat. Tak akan nyaman lagi kita membacanya.

Selamat mendengarkan.


Benderang

Aku tahu engkau redup
Tapi kau bukan lampu
Bersinarlah terus,
Sampai kau kembali benderang.

Saat kembali terang
Ada lain yang redup
Berikan terangmu
Lantas dunia akan cemerlang.

Rakuslah Kalian!

Opening ADT Lama

Aku terbang di tahun 2010. Pertama kali mencoba JCreator lalu menulis program "hello world". Pas compile itu rasanya seperti Yes, i can conquer the World. Aku bakal mengkhatamkan semua bahasa pemrograman, lalu membuat program yang bakal dilirik google. Naif sih, tapi yah apa salahnya mimpi.

Tulisan random ini pun sebenernya gegara kangen masa-masa itu. Masa di mana lembur itu jadi obat insomnia. Tak lembur sehari aja, pasti bakalan sakaw. Selalu pengen nyari masalah sendiri, buat dipecahin sendiri. Beneran kangen banget.

Akunya yang bodoh, atau emang malesnya minta ampun. Sekarang bisa sampai lupa mayoritas bahasa. Malah fokus ke yang gak jelas. Pas mau belajar lagi, malah milih main terus. Telat kan akhirnya. Jauh banget sama temen.

Buat mahasiswa IT baru janganlah contoh aku. Kalian harus fokus sejak masuk pertama. Kuasai itu banyak teknologi. Banyak gaul sama kakak tingkat atau dosen. Ambil semua ilmu mereka. Rakus... rakus deh. Biar gak nyesel di belakang.

Lampu Kursi - Haidar Mahya

Sumber : rebloggy.com

Lampu itu merunduk
Kursi depannya sudah tidur
Hangat sudah meranggas
Salju berbaring selimut

Haruskah matahari esok kutunggu?
Aku berbagi dengan lampu
Redup lari satu-satu bergandeng detik

Fajar akhirnya menarik kelambu
Aku akhirnya bisa duduk
Lampu akhirnya dimatikan
Sedang kursi masih menunggu
Sebelah sisinya

Audiobook - Perempuan (Tasaro GK) | Audio by Haidar Mahya

"Di mana lagi aku temui perempuan semacammu?" Kalimat ini menjadi ruh dalam cerita ini. Bukankah kita lelaki yang punya hati? Tegakah meninggalkan perempuan yang mencintai sampai berdarah-darah? Berani menyakiti mereka? Tasaro GK mengangkat cerita-cerita dalam berkeluarga, menggambarkan perjalanan suka duka sebuah keluarga kecil. Jika sebuah pasangan membaca ini bersama, mungkin tak akan ada perpisahan di antara mereka.

Berikut ini saya ceritakan kembali dalam bentuk audio.


Perempuan - Tasaro GK [1]


Perempuan - Tasaro GK [2]

Selamat mendengarkan

Tugas Word Challenge FLP Malang - Bianglala



Ide Pokok : Muncikari – Semang – Girik

Tinggal duduk cantik. Memberikan girik. Tombol ku klik. Lalu mengulanginya lagi. Hampir mirip dengan dahulu. Tidur berpakaian minim, wajah olesi krim, dan sedikit desahan intim. Mengulanginya lagi dan lagi. Sampai habis stok para lalim.

Tapi sekarang sungguh beda. Aku bisa lepas menyampaikan senyum setulusnya. Dan sesekali berbincang dengan mereka, para pelanggan. “Ada hadiah mas bagi yang bisa menemukan ‘kata emas’. Dan semuanya ingin bisa melihat seluruh taman ini.” Jelasku pada pria di hadapan yang terus diseret ceweknya.

Bianglala ini sudah seperti ritual wajib. Bukan hanya bagi mereka yang baru putus. Melainkan juga karena hadiah besar untuk penemu ‘kata emas’ - Serangkaian huruf emas yang tersebar di seluruh taman. Karena itulah bianglala jadi wisata paling ramai.

Akhirnya lelaki itu hampir sampai puncak. Tepat di ujung, bianglala berhenti. Semua teriak. Memang sudah niatku. Bukan dengannya, namun sampingnya. Di tempat sebebas ini, aku masih harus sembunyi. Kubiarkan saja mereka selama mungkin di sana. Teman sialan!

Aku dijadikannya anak semang. Hanya untuk foya-foyanya? Mati panik sana di ketinggian. Sampai sepuluh menit pun tak segera kujalankan. Biar sudah, semua marah padaku. Ubun-ubun sudah mengalahkan terik matahari.


 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com