Analisis Semena-mena : Kenapa Banyak Perempuan Lebih Suka Bad Guy?

Source : fanpop.com | "Bad Guy" Drama
Sebagian besar kalian pasti ngaminin judul di atas bukan? Kalau enggak berarti analisis ini memang semena-mena XD. Menurutku dalam kasus ini bukan Bad Guys-nya yang mereka perhitungkan. Melainkan sifat-sifat mereka yang membuat mereka nyaman, serasa menjadi perempuan sesungguhnya. Sehingga jatuh hatilah mereka. Bukankah perempuan sering bertindak atas emosi. Maka itulah logika bahwa dia bad guy tak usah dipertanyakan lagi. Disini aku mau jabarkan beberapa sifat-sifat yang dimiliki para bad guy yang membuat perempuan jatuh hati.

1. Tegas
Ketegasan ini yang didamba setiap wanita, bukan sosok yang lembek. Perempuan kebanyakan digambarkan sebagai sosok yang lembut. Untuk mengimbangi mereka memerlukan sosok yang kokoh, tegas. Mereka tidak ingin bergandengan dengan pasangan yang lembek dan lebay. Misal ketika mereka telfonan.

Pasangan Lebay :
"Sayang udah ya dilanjut besok lagi. Kamu tutup dong."
"Ih, kamu dulu ah."
"Kamu aja deh."
"Ya udah barengan ya? 1 2 3... tuh kan. Kamu tutup dong."
Kalau bad boys?
"Aku mau futsal sama temen nih. Udahan dulu ya, lanjut besok aja."
"Oke."
[Tutup!]
2. Mereka Kuat : Bisa Melindungi
Perempuan butuh rumah yang kokoh. Agar nyaman dan tentram. Ketika jalan mereka tak perlu lagi was-was ketika bertemu preman atau laki-laki iseng lain.

3. Logika Jalan Plus Easy Going, tidak plin plan (termasuk tegas)

Mereka memutuskan sesuatu dengan cepat. Selain itu mereka tidak plin-plan. Kadang perempuan pusing sendiri. Ketika mereka bingung, eh pasangannya juga bingung. Malah kadang mereka yang sering mutusin sesuatu. Itu yang sering membuat illfeel. :D

4. Mereka Terbiasa Mandiri dan Bisa Memimpin
Walaupun pemimpin tidak sama dengan memimpin. Tetapi memimpin adalah salah satu sifat pemimpin. Dan bagi perempuan, sifat ini seperti kaca, harus ada kemanapun mereka pergi. Sesuatu yang sangat mereka butuhkan. Mereka butuh orang yang membimbing jalan mereka. Bukan malah yang membuat mereka membimbing pasangannya. Mereka kan sedang berpasangan bukan ngajak anaknya jalan-jalan. Mereka akan capek sendiri dengan tipe hubungan ini.

Para bad guy akan langsung mengajak pasangannya jalan, tanpa harus berlama-lama diskusi. Ke pantai, ke Toko onderdil, ke Cafe. Mereka mungkin hanya akan tanya bisa atau tidak. Gak akan menye-menye macam anak lembek. "Besok ke pantai yuk? luang kan? mumpung cerah nih." Mungkin seperti itu perkataan mereka. Singkat, jelas, jalan.

Jika kita bandingkan dengan lelaki menye-menye, mungkin mereka akan berdiskusi yang menghabiskan banyak waktu dengan pasangan, atau bahkan bisa seharian untuk bincang-bincang untuk jalan. Muter-muter sambil terus tanya ke pasangan.
"Kamu mau makan apa?"
"Aku ngikut aja"
"Mau siomay enggak?"
"Terserah kamu"
"Bakso mau?"
"Iya. Nggak apa-apa"
"Kalau soto bagaimana?"
...
Dan seabrek pertanyaan nggak penting. Padahal yang diingini perempuan cuma quality time berdua, bukan saling tanya nggak penting yang ngabisin banyak waktu. Akhirnya mereka cuma beli nasgor makan di rumah. Rugi banget kan?

Akhir note. Buat saudara-saudara satu gender. Tak perlu kau berubah jadi bad guy untuk diidamkan perempuan. Cukuplah jadi lelaki. Sementara untuk para perempuan. Masih banyak lelaki yang bisa membuatmu nyaman tanpa harus terpaksa memilih bad guy. Semoga kalian semakin semangat memperbaiki diri. Semoga segera bertemu puzzle hidup masing-masing. Lalu bikinlah Monalisa kalian.


 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com