Satu Orang Satu Pohon - Dee

save hutan kota malabar


Di facebook saya mendapatkan pemberitahuan bahwa Hutan Malabar akan dialihfungsikan. Berkat isu ini saya akhirnya tahu bahwa hutan Malabar adalah kawasan rindang di dekat Ijen. Dulunya saya kira itu hanyalah lahan kosong biasa. Namun ketika saya lebih amati. Pohon-pohon besar sepanjang lahan. Lalu saya sempat bertanya apa salahnya peremajaan.

Tapi kata itu hanya halus di luarnya saja. Aslinya adalah pengalih fungsian RTH. mengubah daerah yang seharusnya menjadi daerah resapan. Diubah ke daerah rekreasi. RTH akan hilang. Air mungkin akan semakin sering jalan-jalan di atas aspal, karena jalan menuju tanah semakin jauh dan sedikit.

Dewi Lestari juga pernah mengungkapkan keresahan ini dalam cerpennya. Berjudul Satu Orang Satu Pohon. Dia kecewa bagaimana perubahan cuaca di Bandung dan Jakarta. Yang dahulunya begitu sejuk, kini menjadi ...cuk. Semuanya hanya berasal dari kerakusan segelintir orang, namun berkuasa. Serta sedikitnya orang-orang yang memiliki paham yang pas. Seharusnya semuanya bisa diselesaikan dengan merancang master plan bersama. Sehingga baik itu RTH, ruang bermain, mall, pasar tradisional, perkantoran bisa diatur dengan proporsional. Tapi di Indonesia master plan pun bisa ditabrak dengan mudah oleh beberapa orang saja. Karena memang sudah budaya.

Hutan Malabar memang hanya sebagian kecil Malang. Namun jika ini terus berlanjut, bukannya tidak mungkin Malang akan seperti Bandung dan Jakarta. Sebagaimana yang telah diceritakan oleh Dee. Lalu langkah besar namun kecil lainnya adalah. Apa yang kita lakukan sebagai individu di lingkup pribadi?




Pasar Tradisional Kini Sudah Bersahabat dengan Manula, Apalagi Pria

Pasar Tradisional itu Bau dan Riuweh

Saya pernah sekali-kali ke pasar. Bau! Makanya lebih sering duduk di parkiran atau sibuk ngurusin bau yang tak sedap. Jadi normal saja kalau muncul asumsi-asumsi pasar itu bau dan pasti riuweh nawar ini itu. 

Kemarin. Mas Danang Kawanimut mau syukuran. Syukuran HP barunya. Saya kira itu modus belaka. Pasti ada alasan utama lainnya. Haha. Mau masak besar katanya. Diajaklah saya belanja bahan-bahan. Bulu kuduk saya mulai merinding ketika mencium bau pasar dari kejauhan. Sudah mikir aneh-aneh. Wah bakal lama nih. Nanti pasti harus milih-milih dan nawar dulu. Habis waktu, jadi masaknya jam berapa dong?

Asumsi Sekedar Asumsi

Tapi asumsi saya lenyap ketika tiba di depan penjual ayam. Huh? Tinggal beli? Nggak nawar? Langsung aja? Yah, namanya juga jarang ke pasar. Haha. Cepet, efisien, murah, dan yang penting gak perlu nawar-nawar. Saya dibuat kaget lagi karena ternyata dijual bumbu-bumbu paketan juga. Mau balado? kare? gule? soto? semuanya tinggal ambil. Jangan lupa bayarnya di situ, tidak perlu ke kasir. Beli ayam serta tetek bengek lainnya hanya butuh kurang dari sepuluh menit.

Hasilnya, Masak Jadi Lebih Mudah

Di rumah langsung masak. Ayam tadi tinggal nyuci bentar saja, karena memang sudah dibersihkan dalemannya dan dipotong kecil-kecil oleh si penjual. Setelah itu tinggal masuk-masukkin panci beserta beberapa bumbu paketan. Tidak perlu ribut marut, motong, ngulek lagi. Sungguh nikmat mana lagi yang pria dustakan? :D



Menu Gulai Ayam Adabi

Kita masak Gulai Ayam Adabi. Saya saja yang jarang masak sayur langsung paham cara buatnya. Cukup masukkan Ayam, air, bumbu instan gulai, kare, santan, garam secukupnya. Lalu kasih bumbu spesialnya. Bumbu paketan “Adabi” dari Malaysia Sudah! yakin Sudah!!! Dan hasilnya bisa dilihat langsung dari muka-muka rakus di samping. Rakus sekali bukan? XD

Katanya sih ini menu untuk perayaan-perayaan dari India gitu. Kalau gini, bisa nih tiap hari perayaan. Saking gampangnya. Ini saja masak disambi nonton. Tapi saya ragu kalau dompet mau diajak perayaan tiap hari.

CheatSheet - Aplikasi Wajib Pertama Bagi Pemula Mac

Mitos Macbook Awam

Banyak sekali mitos tentang OS X di kalangan mereka yang awam Macbook, apalagi awam teknologi. Sehingga lebih memilih bertahan dengan apa yang sudah di tangan. Kebanyakan pengguna setia Jendela. Karena Ubuntu lebih expert lagi. Haha. Salah satu mitos yang salah adalah tidak nyaman menggunakan Macbook, tidak familiar.

Padahal sekali menggunakan Macbook. Bisa jadi malah gak mau pindah lagi. Orang awam yang baru kenal pun pasti bisa. Cukup baca sebentar buku panduannya. 

Namun bagi mereka yang Jendela minded dan tidak mau bersabar belajar bisa sedikit menyusahkan. Apple ini memang sedikit sensitif dengan lawannya tersebut. Beberapa tampilannya sengaja dibentuk berbeda dengan windows. Selain karena hak cipta, ya gengsi itu. Contoh sederhananya saja tombol minimize dan exit. Di macbook semuanya diletakkan di sebelah kiri, berseberangan dengan windows. Meski begitu, Macbook masih lebih user friendly dari lawannya.

Shortcut yang Terlupakan

Kelemahan pengguna pemula lainnya, terutama yang beralih dari Jendela adalah shortcut. Sama seperti saya. Pertama kali menggunakan Mac langsung terpukau dengan trackpad yang lebar dan banyak fiturnya. Kita bisa mengendalikan semuanya hanya lewat trackpad. Kebiasaan di windows yang selalu menggunakan shortcut di keyboard pun lupa sudah. Selain itu memang masih bingung ini shortcutnya apaan. Belum paham. Haha







Lalu karena Jendela minded. Setiap shortcut yang saya inginkan, andalannya searching di google.
Tetapi di forum, saya diperkenalkan dengan CheatSheet. Ketika saya download, aplikasi ini sekaligus mengubah segala pakem bahwa OS X itu mirip windows. Karena di Mac ini seperti Android yang serba add ons. Namun kelasnya agak naik saja, karena banyaknya fitur.  Coba saja install atau uninstall aplikasi di Mac. Cukup copy atau paste app ke dalam folder Applications.

Kembali ke CheatSheet. Aplikasi ini sangat diperlukan bagi para pengguna Mac. Terutama mereka yang pertama kali pegang Macbook dan ingin bekerja lebih cepat.

Aplikasi ini seperti asisten pemandu kita ketika bekerja dengan Macbook. Akan memberitahukan segala shortcut yang berhubungan dengan jendela kerja yang sedang aktif.

Cukup Satu Tombol untuk memulai


Untuk menjalankan aplikasi ini kita hanya perlu menahan tombol Command selama beberapa detik. Akan muncul bantuan shortcut yang bisa kita gunakan setelahnya. Sangat mudah. Tidak perlu repot lagi harus mencari di internet. Apalagi ketika tidak ada jaringan internet.


Selain itu kita bisa merubah panduan di atas menjadi pdf. Fitur yang memudahkan jika ingin membagi saran secara cepat.

Setiap Kelebihan Manusia, Pasti ada Lemahnya

Kelemahan aplikasi ini adalah hanya menampilkan shortcut-shortcut yang berhubungan dengan tombol command. Padahal di dalam sebuah aplikasi shortcut yang disediakan mencakup banyak tombol. Contohnya saja di dalam browser kita bisa menekan tombol fn+arrow yang berguna seperti tombol page up, page down, home, end. Di aplikasi ini hal tersebut belum tercakup. 

Sejauh yang saya coba, kelemahan aplikasi ini hanya itu saja. Cukup memuaskan bukan. Apalagi ketika nanti aplikasi ini sudah update untuk menutupi kelemahannya. Berikut adalah link downloadnya. Aplikasi ini gratis, tidak usah takut bagi free hunter. :D


 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com