Pasar Tradisional Kini Sudah Bersahabat dengan Manula, Apalagi Pria

Pasar Tradisional itu Bau dan Riuweh

Saya pernah sekali-kali ke pasar. Bau! Makanya lebih sering duduk di parkiran atau sibuk ngurusin bau yang tak sedap. Jadi normal saja kalau muncul asumsi-asumsi pasar itu bau dan pasti riuweh nawar ini itu. 

Kemarin. Mas Danang Kawanimut mau syukuran. Syukuran HP barunya. Saya kira itu modus belaka. Pasti ada alasan utama lainnya. Haha. Mau masak besar katanya. Diajaklah saya belanja bahan-bahan. Bulu kuduk saya mulai merinding ketika mencium bau pasar dari kejauhan. Sudah mikir aneh-aneh. Wah bakal lama nih. Nanti pasti harus milih-milih dan nawar dulu. Habis waktu, jadi masaknya jam berapa dong?

Asumsi Sekedar Asumsi

Tapi asumsi saya lenyap ketika tiba di depan penjual ayam. Huh? Tinggal beli? Nggak nawar? Langsung aja? Yah, namanya juga jarang ke pasar. Haha. Cepet, efisien, murah, dan yang penting gak perlu nawar-nawar. Saya dibuat kaget lagi karena ternyata dijual bumbu-bumbu paketan juga. Mau balado? kare? gule? soto? semuanya tinggal ambil. Jangan lupa bayarnya di situ, tidak perlu ke kasir. Beli ayam serta tetek bengek lainnya hanya butuh kurang dari sepuluh menit.

Hasilnya, Masak Jadi Lebih Mudah

Di rumah langsung masak. Ayam tadi tinggal nyuci bentar saja, karena memang sudah dibersihkan dalemannya dan dipotong kecil-kecil oleh si penjual. Setelah itu tinggal masuk-masukkin panci beserta beberapa bumbu paketan. Tidak perlu ribut marut, motong, ngulek lagi. Sungguh nikmat mana lagi yang pria dustakan? :D



Menu Gulai Ayam Adabi

Kita masak Gulai Ayam Adabi. Saya saja yang jarang masak sayur langsung paham cara buatnya. Cukup masukkan Ayam, air, bumbu instan gulai, kare, santan, garam secukupnya. Lalu kasih bumbu spesialnya. Bumbu paketan “Adabi” dari Malaysia Sudah! yakin Sudah!!! Dan hasilnya bisa dilihat langsung dari muka-muka rakus di samping. Rakus sekali bukan? XD

Katanya sih ini menu untuk perayaan-perayaan dari India gitu. Kalau gini, bisa nih tiap hari perayaan. Saking gampangnya. Ini saja masak disambi nonton. Tapi saya ragu kalau dompet mau diajak perayaan tiap hari.

About the Author

muchtarps

Author & Editor

Mobile developer muda. Kadang berubah menjadi batman pada malam hari. Siang harinya berubah juga kalau lagi mood. Bekerja di bawah naungan bos dermawan dan rendah hati. Yaitu saya sendiri.

0 comments:

Post a Comment



 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com