Laporan Pemrograman 2: Static Overloading Method

LAPORAN I
 METHOD STATIC DAN METHOD OVERLOADING

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun oleh :

Nama                         :  Muchtar Prawira S.

NIM                           :  105090600111035

Asisten I                     :  Farisa Adelia (0910960008)

Asisten II                    :  Riska Yessivirna (0910960016)

Asisten III                  :  Jendi Hardono (0910960044)

Tanggal                      : 19 April 2011

LABOTARIUM KOMPUTER

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2010

BAB  I

PENDAHULUAN

I.                    PENDAHULUAN

1.      Dasar Teori

Modifier static biasanya dipergunakan untuk membuat method atau variable yang menyatakan milik dari kelas, bukan milik instance (sehingga independen terhadap instance). Sehingga kita dapat mengakses atau menggunakannya tanpa proses instansiasi objek dari kelas tersebut. Di dalam method static kita tidak bisa memanggil suatu method atau veriabel non-static secara langsung, kita harus menggunakan variable reference. Bila diakses secara langsung, akan terjadi compile-time error.  Beberapa hal yang dapat diberi modifier static :

1.      Method

2.      Variabel

3.      Initialization block (static initializer)

4.      Inner class dalam kelas lain (bukan inner class dalam method)

Dan beberapa hal yang tidak bisa di beri modifier static :

1.      Konstruktor

2.      Kelas

3.      Interface

4.      Inner Class dalam method

5.      Method dalam inner class

6.      Instance variable (bila instance variable diberi modifier static, maka akan berubah menjadi static variable)

7.      Local variable

Method overloading adalah cara untuk memberika nama yang sama pada dua method yang berbeda dan berada dalam kelas yang sama.Yaitu dengan memberikan parameter yang berbeda. Fungsinya adalah agar programmer tidak lupa dan lebih mudah mengingat fungsi-fungsi yang tugasnya mirip.

II.                 SOURCE CODE

Program HexTo Dec :  merubah bilangan heksadesimal menjadi desimal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

package kesatu; import java.util.Scanner; public class HexTodec {       private static int desimal;       private static String input;       public static void main (String [] args)       {             Scanner masukan = new Scanner(System.in);             System.out.println("Program konversi bilangan heksadesimal ke desimal");             System.out.print("Masukkan bilangan heksadesimal : ");             input = masukan.nextLine();             Process();             System.out.println("Angka desimal dari angka heksadesimal "+input+" adalah "+desimal);       }       public static void Process(){             desimal = Integer.parseInt(input, 16);       } }

Program Looping Bersarang 1.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

package kesatu; import java.util.Scanner; class perulangan {             public static void main(String[] args)             {                   Scanner masukan = new Scanner(System.in);                   System.out.println("Program rekursif");                   System.out.println("Silahkan masukkan angka anda : ");                   int x = masukan.nextInt();                                           for (int i=0; i<=x; i++)                         {                               for (int j=1; j<=i; j++)                               {                                     System.out.print(i*j + " ");                               }                               System.out.println();                         }             } }

Program Looping Bersarang 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

package perulangan2; import java.util.Scanner; class LoopingKata {             public static void main(String[] args)             {                   Scanner masukan = new Scanner(System.in);                   System.out.println("Program looping");                   System.out.print("Silahkan masukkan kata anda : ");                   String kata = masukan.nextLine();                   int a =kata.length();                                           for (int i=0; i<=a; i++)                         {                               for (int j=0; j<i; j++)                               {                                     System.out.print(kata.charAt(j) + " ");                               }                               System.out.println();                         }             } }

III.               SCREEN SHOT

Program Looping Bersarang 1

 

Program Looping Bersarang 2

 

Program Konversi heksadesimal ke decimal

IV. ANALISIS

Dari program perulangan bersarang yang pertama yaitu pertama-tama meminta masukan dari user, setelah  itu masukkan dari user tadimasuk ke dalam proses perulangan yaitu symbol “i” mengimplikasikan penghitungan secara horizontal kebawah, sedangkan “j” menunjukkan penghitungan secara vertical ke samping. Dan akan di cetak sesuai perkalian yang berurut. Di program ini jika di masukkan  yang selain integer maka akan terjadi error.

Pada program kedua pembacaannya hampir sama dengan yang pertama yaitu masukkan dari user yang berupa String akan dihitung panjangnya dengan “length()”. Setelah mengetahi panjangnya dilakukan perulangan bersarang yang sesuai dengan panjang yang diketahui tadi. Dan pencetakannya digunakan charAt() untuk mecetak sesuai dengan urutan pada “j”.

Dan pada program ketiga yaitu konversi bilangan heksadesimal ke bilangan decimal yaitu dengan menggunakan syntax “Integer.parseInt(String01,int01)”. Syntax ini sudah disediakan di dalam java sehingga memudahkan programmer. Syntax ini akan merubah bilangan masukkan dengan parameter yang ditulis (int01). Jika 2 berarti merubah ke biner, jika 8 berarti merubah ke octal dan 16 merubah  ke decimal, sesuai dengan range masing-masing bilangan.

Program ini bekerja pertama-tama yaitu meminta masukkan user, lalu masukkan tadi di proses dengan memanggil method proses. Di dalam program ini juga terdapat modifier static, yaitu supaya bisa dibaca di dalam kelas itu dan hanya dalam kelas itu.