Ibu itu Indah

Ibu itu bukan profesi, bukan juga hobi.
Ibu itu bukan babu, juga bukan pesuruh.
Ibu itu bukan pula robot, ataupun barang.

Sayangi dia semaksimal bisamu.

Sederhana sekali bukan kata-kata diatas. Memang kata itu sederhana hanya sebatas 26 abjad yang saling dipadukan. Namun tindakan lebih dari sekedar kata sederhana.

Bagi yang sudah tak punya ibu, atau sekarang tidak bersama ibu kandung pasti paham arti diatas. Ibu itu bukan profesi yang seenaknya setiap disuruh ibu, atau sekedar diajak malah bilang "Itu kan tugasnya ibu". Atau bahkan kita berbaik sangka mengira ibu suka dengan kegiatannya, sehingga kita mendiamkannya "Ah gak usah dibantuin, itu hobinya ibu kok." Padahal kita disuruh nyuci piring sisa makan kita sendiri.

Ibu itu juga bukan babu kita yang enak diperintah ini itu. "Bu, minta ayam goreng ya? Bu, kok minyaknya habis? Bu, ini baju habis main bola". Enak bener kamu main perintah aja, emang kamu gaji ibumu? seberapa besar yang kamu kasih? dibanding nyawa ibumu selama 9 bulan dan waktu kelahiran besar mana?

Ibu itu juga bukan pesuruh yang membuat kita takut akan dijitak atau dijewer nantinya. Itu persepsi kita yang salah. Kalau tak ada cinta disitu tak mungkin ibu kita sebegitu khawatirnya akan kondisi darah dagingnya sendiri. Kalau tak ada cinta disitu mana mungkin ibu kita menyuruh hanya sebatas yang kita bisa? bisa saja ibu menyuruh kita minggat dari rumah yang setiap hari selalu menyusahkan, mungkin kan?

Ibu juga bukan robot serta bukan barang. Ibu itu manusia yang memiliki perasaan, cinta, kasih sayang yang membuat kita bisa sebesar sekarang. Mana ada ibu yang mau mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan nyawa yang lain, yang kemungkinan bisa menambah bebannya, jika tak ada cinta disitu. Malah sangat mungkin lagi ibu mempertaruhkan nyawanya selama merawat kita sampai sekarang? apa kamu tahu perasaan ibumu sekarang? penyakit ibumu secara detail? perasaan ibumu selama ini? seberapa banyak tetes air mata ibumu? Kalau aku belum pernah menemukannya sendiri lewat mulut ibuku sendiri. Hanya lewat bapak dan tetangga yang menyuruhku lebih peka merawat ibu.

Sekali lagi sayangi dia dengan hati, sayangi dia sampai titik dimana tidak ada sayang lagi kecuali dia. Tentunya setelah Allah dan Rosulullah yang tak perlu dibahas lagi sebagai seorang muslim. Sebelum kau tahu diakhir bahwa ibumu sangat berarti dihidupmu.

About the Author

muchtarps

Author & Editor

Mobile developer muda. Kadang berubah menjadi batman pada malam hari. Siang harinya berubah juga kalau lagi mood. Bekerja di bawah naungan bos dermawan dan rendah hati. Yaitu saya sendiri.

0 comments:

Post a Comment



 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com