Kisah Trip Kereta yang Panjang

Yang pertama, saya ingin berterima kasih kepada temen saya, Afiqie yang sudah membuat mata saya sempurna terbuka. Haha. Entah zat apa yang membuat terbangun 2 jam sebelum rutinitas harian. Nyalain laptop lagi, terus buka medsos. Yang akhirnya bikin aku sadar ada notif nikahanmu, bro.

Tak sadar kau memang sudah selayaknya, sekaligus nyadarin kalau memang aku juga sudah tua. Haha. Kaget? Wajar. Karena lama tak komunikasi, etiba ngasih undangan. Seneng? sudah pasti. Akhirnya, bisa jalan-jalan lagi tengah penat status "mahasiswa akhir", ditambah ada makanan gratis di depan mata. Overall, aku jadi melek bener, bro.

Banyakan temen pasti pada kepikiran, "terus, aku kapan?" Haha. Seperti postingan dulu, jadwal keretamu berangkat duluan bro. Kereta hidup beda dengan kereta KAI atau Shinkansen, jadi aku santai saja ngadepin. Karena kereta kita udah ada jadwalnya sendiri-sendiri. Berarti keretamu lebih cepet dong? Haha. Karena beda tadi, jadi tak ada kata terlambat atau tepat waktu. Sebenarnya tepat waktu menurut jadwal dari pusat. Tapi, kitanya sendiri yang bingung sakarepe dewe nganggap kerete telat.

Selain itu, gak ada tujuannya. Tugasnya baru banyak. Kereta ini bakal dijadwalkan untuk singgah di beberapa tempat. Tugas kalian, adalah mengumpulkan tanda di tiket, bukti telah singgah di sana. Harus sepasang! Karena kalian menjalani trip bersama, dengan jadwal yang sama. Jadi, akan goyah jika yang menyelesaikan misi hanya satu orang. Pun, sama goyahnya ketika yang mendapatkan hikmah hanya seorang dari kalian. Kata "sepasang" bisa goyah di kalimat selanjutnya.

Pesanku, sebagai temen yang belum ngerasain. Hahaha. Jangan lupa koleksi sebanyak-banyaknya buah hikmah bersama-sama. Sebagai koleksi yang bakal kalian pamerkan ketika trip itu benar-benar berakhir. Dan inget, di dalam buah itu memiliki banyak rasa. Ada tangis, tawa, excited, bahagia, marah, sedih, beban, lega, yang lainnya mungkin masih banyak, aku saja yang belum ngerasain. :D Mungkin kalian bisa jadi lebih bijaksana ketika bisa mengolah perasaan itu tadi, tak langsung membuangnya.

Sekian salamku. Sebagaimana kebiasaan muslim kepada muslim, kudoakan kalian tumbuh bersama. Bertunas, berkembang, berbuah, lalu kokoh menjadi pohon sandaran ummat.

Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wa jama'a bainakuma fil khoir.

About the Author

muchtarps

Author & Editor

Mobile developer muda. Kadang berubah menjadi batman pada malam hari. Siang harinya berubah juga kalau lagi mood. Bekerja di bawah naungan bos dermawan dan rendah hati. Yaitu saya sendiri.

0 comments:

Post a Comment



 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com