Memahamimu


Move on atau belum, bukan indikasi kita tak bahagia kan? *nyariBenernya :D

Kau tahu tempat kau melamun meski mbak-mbak pelayan sudah memanggilmu? Aku di tempat itu sekarang. Orang bilang takdir, tapi tak kupercaya begitu saja. Meski hujan deras membuatku berhenti sejenak. Kakikulah yang melangkah melewati pintu dan duduk di tempat yang persis setahun lalu. Masih ada baumu di kakiku, tapi yang paling kuat tentu di kepala. Mungkin bila dibelah,
akan mencuat macam tabung gas pemadam kebakaran.

Namun, meski gas itu masih memenuhi segala sisa ruang kepala. Otakku masih berdenyut dengan cepat. Memaksa untuk menyelesaikan segala tugas, meningkatkan kemampuan badan. Ya, walau di selanya masih memikirkanmu. Mungkin ini sebuah anugerah, yang memaksa otakku bekerja melebihi kapasitas umumnya. Katanya jika kita bisa memaksimalkan fungsi otak melebihi dua puluh persen, kita bisa melakukan sesuatu yang mustahil, seperti para pesulap. Barangkali aku bisa menghadirkanmu lagi di depanku, tepat seperti setahun lalu, dengan tiramisu di bibir masing-masing, kita mengunyah kata kesukaan masing-masing. Dengan begitu aku bisa menunda agar gas ini tak berubah menjadi air, lalu menjadi semakin pekat.

Sampai sekarang aku masih gamang apa yang kamu lamunkan saat itu. Setiap malam salah satu scene itu pasti tampil di layar, “Itukah awalnya?” Apakah sikap dinginku yang sedang kau lamunkan? Yang selalu menyiksamu...?

Tapi kini ingatan itu juga menyiksaku. Setiap malam tak lepas kepala dari penat. Membuatnya sempurna berdenyut kencang dua puluh empat jam. Yang menjadikan baumu di kepala berubah menjadi pekat. Mungkin sebentar lagi akan menjadi kerak, tak bisa lagi dilepaskan.

Tapi, jika ini hukumanku karena tak segera paham, aku ikhlas. Aku akan menjalani hidupku bersama ingatan itu. Menjadi laki-laki yang berkembang, tumbuh, dan bekerja keras bersama segala hukumanmu padaku. Setidaknya sampai aku memahamimu. Semoga kau sabar menanti kebebalanku ini.

About the Author

muchtarps

Author & Editor

Mobile developer muda. Kadang berubah menjadi batman pada malam hari. Siang harinya berubah juga kalau lagi mood. Bekerja di bawah naungan bos dermawan dan rendah hati. Yaitu saya sendiri.

0 comments:

Post a Comment



 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com