Edi Purnama (Stoik)


Begitulah nadanya. Berbalut terang lembut purnama malam. Tak pasrah dengan gelap malam. Apalagi menggerutu, mencaci, mengecam kedinginan malam, apalagi menggigilnya kota Malang.

Begitulah kiranya. Sosok inspiratif, walaupun tak bertubuh kekar ataupun bertampang bak artis dadakan ketika pemilihan pemimpin mahasiswa di udarakan.

Begitulah sosoknya. Ketika ku pertama kali mengenalnya, atau lebih tepat pertama kali memahaminya. Sosok yang kalem –berhubung berdarah sunda– di setiap masa, meskipun itu ada bangku yang terbang. Solutif memikirkan masa depan dimanapun tempatnya. Dan yang paling terasa sosok kakak yang mengayomi setiap adik serta sahabatnya. Walaupun tak melulu menggurui. Membiarkan aku berjalan sendiri.

Namun yang sedikit membuatku bertanya-tanya adalah kenapa lulusnya masih lama juga?

Apakah memang para orang langka idaman bangsa itu seperti ini?

Apakah memang para pelopor itu juga tak butuh ijazah kampus?

Apakah memang . . . ah entahlah. Yang penting sosok ini salah satu inspirasi bagiku. Bagaimana taktis dan jelasnya merancang masa depan.

About the Author

muchtarps

Author & Editor

Mobile developer muda. Kadang berubah menjadi batman pada malam hari. Siang harinya berubah juga kalau lagi mood. Bekerja di bawah naungan bos dermawan dan rendah hati. Yaitu saya sendiri.

0 comments:

Post a Comment



 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com