Futur

Saya akhir-akhir ini sering merasakan suntuk, malas, penat. Dan setiap mengerjakan apapun merasa tidak nyaman. Bahkan makanpun serasa ada ganjalan di hati. Entah apa itu.

Kata teman sih futur atau turun semangat. Kenapa bisa begitu? saya juga kurang paham. Yang jelas semuanya tak ada gairah. Ketika sholat serasa sepi. Seperti ada yang mengejar, padahal jika di tulis dan di kroscek kembali mungkin cuma satu atau dua tugas yang belum terselesaikan. Akan tetapi menimbulkan efek yang berlebih. Ya gelisah itu tadi.

Akhirnya saya diketemukan dengan buku "Pengobatan Komprehensif Penyakit Hati" karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Alhamdulillah bisa diketemukan dengan buku ini. Di awal pengawalnya buku ini membahas tentang berbagai penyakit hati serta obatnya. Karena setiap penyakit pasti ada obatnya, kecuali ketuaan. Dari sini serta dikaitkan dengan masalah tadi saya membagi permasalahan ini menjadi dua tahap. Yang pertama tahap dimana masalah-masalah yang dihadapi cukup masalah duniawi, seperti tugas, konflik dengan teman, kecelakaan, dan sebagainya. Lalu tahap kedua adalah permasalahan ruhani, yang sudah pasti berpengaruh ke masalah duniawi sehingga merasa gelisah, resah, gundah seperti tadi.

Untuk masalah duniawi kita cukup mengerjakannya akan selesai dengan sendirinya. Jika banyak tinggal me-manage dengan baik, ditentukan skala prioritas, lalu dikerjakan. Cukup itu saja.

Untuk detail introspeksi kita pada tahap satu, kalau saya menggunakan konsep seperti ini.
   1. list permasalahan
   2. fikirkan prioritas
   3. pisahkan menurut prioritas
   4. jalankan atau selesaikan satu persatu masalah (ingat saat menyelesaikan masalah satu, jangan memikirkan masalah kedua dahulu)
   5. setelah masalah pertama selesai, jangan lupa tulis note untuk masalah itu. agar mudah ketika menghadapi masalah yang serupa.
   6. lanjut ke problem selanjutnya.
   7. setelah semua selesai, jangan lupa membuat list agenda dan prioritas untuk hari esok.
Namun hal diatas hanya sebatas teknis, dan saya kira masing-masing individu memiliki caranya sendiri.

Pada permasalahan tahap kedua ini membutuhkan introspeksi yang lebih dalam lagi, karena ini pengaruh dari ruhani kita. Kemungkinan terbesar dari permasalahan-permasalahan saya yang menyangkut hati adalah dosa. Dosa yang menutupi hati. Sehingga tampak gelap, kelam.
Rosulullah bersabda "inna likulli syai'in tsoqola, wainna tsoqolatal qulub dzikrullah..."
"Sesungguhnya segala sesuatu ada pembersihnya, dan pembersih hati adalah dzikrullah..."
Dzikrullah disini adalah mengingat Allah, mendekatkan diri kepada Allah. Jadi memang berat untuk mengawali, akan tetapi inilah gerbangnya untuk mengatasi masalah ini. Dengan setahap demi setahap kita mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga alasan kembali ke jalan yang buruk seperti sebelumnya lebih tertutup. Kenapa? karena jika kita berubah secara ekstrem. Misal langsung tahajud tiap hari, puasa Daud, tlawah dua juz tiap hari. Perubahan yang ekstrem seperti diatas tak selang lama akan membuat bosan yang akhirnya membuat kita malas ibadah lagi. Jadi ayok bareng-bareng perlahan-lahan mendekatkan diri kepada Allah. Karena Allah lah segalanya bagi kita.

Billahi taufiq wal hidayah wal inayah.

About the Author

muchtarps

Author & Editor

Mobile developer muda. Kadang berubah menjadi batman pada malam hari. Siang harinya berubah juga kalau lagi mood. Bekerja di bawah naungan bos dermawan dan rendah hati. Yaitu saya sendiri.

0 comments:

Post a Comment



 

Copyright © Mahya. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com